Dalam waktu dekat Ubisoft akan merilis seri terbaru dari game Assassin's Creed bertajuk Assassin's Creed Origins. Seri ini menandakan kembalinya game action-stealth adventure itu setelah vakum hampir satu tahun.
Assassins Creed Origins |
Vakumnya Ubisoft dalam merilis game Assassin's Creed sendiri bukan tanpa sebab. Mereka ternyata memikirkan bagaimana caranya menyajikan kembali game Assassin's Creed dengan beberapa perbedaan.
Hal ini mungkin karena sudah cukup banyak gamer yang bosan dengan gameplay Assassin's Creed, terlepas dari kisah yang disodorkan setiap judul memiliki alur yang berbeda. Bagi Anda yang memutuskan untuk membeli game ini, berikut lima hal yang perlu diketahui tentang Assassin's Creed Origins.
1. Tak Ada Lagi One-hit
Salah satu perubahan terbesar yang ada di Assassin's Creed Origins adalah sistem leveling RPG. Sedikit pengingat, di game Assassin's Creed sebelumnya karakter yang Anda mainkan cenderung kuat, cepat, dan bisa menangkis bahkan membalikkan serangan.
Di judul terbaru ini Anda dan musuh akan memiliki level untuk menentukan kekuatan. Ini bisa berarti Anda tak akan bisa membunuh secara one-hit musuh yang punya level lebih tinggi dari Anda. Bila Anda memaksanya, bukan tidak mungkin musuh akan memanggil bala bantuan atau kabur.
2. Tiga Cabang Pohon Skill
Sebagaimana game dengan unsur RPG, sang karakter utama, Bayek, punya tiga cabang pohon skill, di antaranya Warrior, Seer, dan Hunter. Masing-masing cabang skill ini mewakili kemampuan yang berbeda.
Seperti misalnya Warrior yang fokus untuk pertarungan jarak dekat, Seer untuk meningkatkan serangan sembunyi, dan Hunter untuk meningkatkan serangan jarak jauh. Masing-masing skill ini bercampur menjadi satu sama lain menjadi kombinasi yang bervariasi.
Tentu saja, cabang pohon skill yang dihadirkan ini dimaksudkan untuk membantu Bayek menghadapi musuh yang kini hadir dengan sistem pertarungan yang dinamis. Musuh sekarang lebih agresif menyerang ketimbang menunggu temannya.
3. Lebih Banyak Varian Senjata
Dalam menggarap Assassin's Creed Origins, Ubisoft sepertinya juga mengambil inspirasi dari game-nya yang lain, yakni The Division. Kini musuh bisa menjatuhkan senjata dan armor tak lama setelah dibunuh.
Assassins Creed Origins |
Menariknya, senjata dan armor ini bisa digunakan secara permanen. Semuanya memiliki warna berdasarkan kelangkaan. Senjata juga memainkan peran terhadap tipe serangan yang dilakukan.
Berbicara serangan, Bayek sekarang harus melakukan parry dan blok daripada bergantung pada serangan counterattack seperti yang dilakukan oleh pendahulu Assassin. Anda juga bisa mengkombinasikan serangan berat dan ringan, bersamaan dengan menghindar dan roll untuk membuat pertempuran yang interaktif.
4. Mata Elang
Di game, Bayek bisa memanggil elang untuk memantau situasi dari udara. Tak cuma memantau, elang yang dikendalikan langsung oleh Anda ini bisa dijadikan alat untuk menandai musuh dan mengalihkan perhatian mereka.
Meski begitu, elang bukan satu-satunya sahabat hewan dalam game. Lagi-lagi Ubisoft mencoba untuk mengambil unsur yang sudah pernah dibuat di game lainnya, yakni Far Cry.
Anda bisa menjinakkan hewan, melepas hewan tangkapan, bahkan mungkin bisa menyerang Anda sendiri. Hewan-hewan yang bisa dikendarai selain kuda, ada unta dan keledai.
Elang sendiri sebenarnya bukan hal baru dalam game Assassin's Creed. Di DLC The Tyranny of King Washington, sang karakter Connor bisa menjadi elang sebagaimana kemampuannya dalam mengendalikan arwah binatang (animal spirit).
5. Tak Ada Lagi Layar Loading
Ubisoft tampaknya ingin menjadikan game Assassin's Creed Origins sebagai game yang benar-benar mengedapankan unsur open-world. Karenanya, kini tak ada lagi layar loading yang lama dengan ruangan kosong tanpa batas.
Tak cuma itu, Minimap yang biasanya ada kini telah hilang. Namun, jangan khawatir penunjuk arah masih tetap ada ketika menjalankan misi.
EmoticonEmoticon